CONTOH RESENSI NOVEL ‘SALAH PILIH’
Nama : Dalfa Fatihattu Zachra
Kelas/Absen : 9-3/08
RESENSI NOVEL ‘SALAH PILIH’
Judul
®
Salah Pilih
Nama pengarang
®
Nur St. Iskandar
Penerbit
®
Balai Pustaka
Tahun Terbit
®
1928
Tebal Buku
®
262 halaman
Latar tempat
®
Minangkabau, Sumatera Barat yaitu di mininjau,
sungai batang, bayur, dan bukittinggi.
Latar suasana
®
Tegang, kacau, sedih, dan gembira
Latar Waktu
®
pagi, siang, sore dan malam
Tema
®
percintaan dan pertentangan melawan adat.
Sinopsis
®
Sejak kecil Asri dan Asnah dibesarkan layaknya
sebagai saudara kandung. Ibu Mariati-ibu kandung Asri-yang telah menjanda
mengasuh dan menyayangi Asnah-anak angkatnya-seperti putrinya sendiri. Mereka
besar di Minangkabau, Sumatera Barat. Kedua “bersaudara” itu saling mengasihi
sampai tiba waktunya mereka eranjak dewasa.
Tanpa pernah disangka, cinta Asnah kepada sang kakak berubah menjadi
cinta kepada seorang kekasih. Perasaan rendah diri sebagai seorang anak angkat
sekaligus orang yang berutang budi kepada keluarga Asri mendorongnya untuk
menyimpan isi hatinya rapat-rapat bahkan mendukung Asri memenuhi harapan ibunya
untuk segera berumah tangga. Lagi pula, pernikahan sesuku tidak diperbolehkan
menurut adat mereka.
Asri menjatuhkan pilihannya kepada seorang gadis cantik dari keluarga
kaya dan terpandang, Saniah. Asnah cukup kecewa, karena mengetahui sikap Saniah
yang kurang baik. Ketika acara lamaran diselenggarakan, Asnah menutup kepedihan
hatinya dengan bersandiwara di depan Asri dan calon istrinya. Meskipun
demikian, Saniah merasa iri dan cemburu kepada Asnah. Ia melampiaskan
kebenciannya kepada gadis itu.
Asri pun marah pada Saniah yang kasar terhadap Asnah. Hal tersebut
semakin membuat Saniah benci dan cemburu pada Asnah. Perasaan sedih membuat bu
Mariati sakit cukup lama hingga akhirnya meninggal. Wafatnya bu Mariati membuat
Saniah merasa bebas di rumah Gadang. Kepergian Asnah tidak membuat perilaku
Saniah berubah. Dia semakin curiga dan marah pada Asri yang beberapa kali
terlambat pulang dan terkadang tidak pulang. Saking marahnya, Saniah pergi
tanpa pamit pada suaminya ke rumah ibunya.
Saniah dan ibunya pun pergi keluar kota untuk menemui saudaranya.
Diperjalanan, mobil mereka mengalami kecelakaan yang mengalami Saniah dan
ibunya meninggal dunia. Tak lama setelah Saniah meninggal, Asri dan Asnah
menikah. Namun, pernikahan mereka mendapat ejekan dari orang-orang dikampung
karena Asnah dan Asri dianggap satu suku.
Untuk menghindari cemoohan dan fitnah, mereka pindah ke Jakarta. Suatu
hari, mereka mendapat kabar dari orang kampung bahwa Asri dipilih menjadi
kepala kampung. Akhirnya mereka pulang ke kampung dan hidup bahagia.
Gaya Penulisan
®
Memakai bahasa melayu.
Keunggulan Isi Buku
®
kekuatan alur yang ditulis penulis berhasil mengajak
pembaca masuk ke dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan
secara sempurna. Konflik yg dimunculkan berhasil membuat pembaca ikut merasakan
suasana yang terjadi dalam cerita begitu pula dengan klimaksnya.
Kelemahan Isi Buku
®
Gaya bahasa yg digunakan dalam novel ini
terdapat beberapa kata yang kurang dipahami dalam bahasa indonesia dan tidak
sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).
Nilai Buku
®
Novel ini begitu menarik untuk dibaca, sebab
nilai-nilai moral yang ada dalam novel ini membuat pembaca ikut merasakan
betapa tabahnya tokoh Asnah dalam mengarungi kehidupannya yang penuh dengan
lika-liku. Perjuangan dan pengorbanan cinta Asnah kepada Asri begitu besar,
membuat para pembaca ikut terharu. Adat istiadat yang begitu kental juga
ditonjolkan dalam novel ini. Konflik yang ditimbulkan juga membuat para pembaca
merasakan seolah-olah menjadi tokoh dalam novel.
Kritik dan Saran Kepada Penulis
® Gaya bahasanya kurang bagus, sebaiknya lebih
memperhatikan ejaan yang disempurnakan.
cupu
BalasHapusTerimakasih, sama-sama
BalasHapusterima ksih
BalasHapusTankyu
BalasHapusTy
BalasHapus